Misi belon jangka panjang NASA memerhatikan awan biru yang bersinar yang bergelombang di pinggir atmosfer Bumi. Misi ini bertujuan untuk membantu para penyelidik mengetahui tentang bagaimana pemindahan tenaga melalui lapisan atmosfera.
Fenomena itu, yang disebut awan noctilucent atau awan mesosferik kutub (PMC), berlaku 50 batu (80 kilometer) di atas kutub Bumi pada musim panas sejurus selepas matahari terbenam. Awan terbentuk ketika kristal ais tumbuh pada serpihan meteor kecil di wilayah atmosfer Bumi yang disebut mesosfera. Misi Turbo PMC NASA mengirim balon besar pada bulan Julai 2018 untuk mengkaji fenomena tersebut dari dekat dan mengumpulkan maklumat mengenai pergerakan di atmosfer Bumi; belon itu mengambil 6 juta foto beresolusi tinggi ketika melayang di Artik selama lima hari, menurut satu kenyataan dari NASA. Belon itu bergerak dari Sweden ke Kanada.
"Dari apa yang telah kita lihat sejauh ini, kita menjangkakan set data yang sangat menakjubkan dari misi ini," kata Dave Fritts, penyiasat utama misi PMC Turbo di Global Atmospheric Technologies and Sciences di Boulder, Colorado, dalam kenyataan itu. "Kamera kami mungkin dapat menangkap beberapa peristiwa yang sangat menarik, dan kami berharap [foto-foto] akan memberikan pandangan baru mengenai dinamika kompleks ini." [Awan Aneh Terlihat di Tepi Ruang]
Gelombang dan aliran awan mencerminkan pergerakan udara di atmosfera atas yang disebabkan oleh fenomena yang disebut gelombang graviti atmosfera - tidak dapat dikelirukan dengan gelombang graviti yang dihasilkan oleh objek besar yang bertabrakan di ruang dalam.
Gelombang graviti adalah ayunan di atmosfer yang terbentuk ketika udara naik atau turun dan mencecah halangan. Ini boleh berlaku apabila, misalnya, lapisan atmosfera saling berhadapan atau aliran udara masuk ke pegunungan. Gelombang graviti atmosfera biasanya tidak terlihat, tetapi dapat dilihat ketika mereka mengalir melalui awan noctilucent.
"Ini pertama kalinya kami dapat memvisualisasikan aliran tenaga dari gelombang graviti yang lebih besar ke ketidakstabilan aliran yang lebih kecil dan pergolakan di atmosfera atas," kata Fritts. "Pada ketinggian ini, Anda benar-benar dapat melihat gelombang gravitasi pecah - seperti gelombang laut di pantai - dan merangkumi pergolakan."
Para penyelidik juga menggunakan sistem lidar untuk mengukur, untuk pertama kalinya, ketinggian tepat awan dan variasi suhu di atas dan di bawah awan. Dengan menyaksikan gelombang graviti mengalir melalui awan yang terang ini, para saintis dapat mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana pergolakan berfungsi di atmosfer atas, dan juga dalam sistem bendalir lain, seperti lautan, tasik dan atmosfer di planet lain, kata para pegawai NASA.